"Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu merasa kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (an-Nisa’:104)"

Senin, 10 Mei 2010

7 STRATEGI AL-QAIDAH

7 TAHAPAN AL-QAIDA MENUJU PENEGAKKAN KHILAFAH TAHUN 2020

Oleh : Fahmi Suwaidi

Para pioner-pioner Al-Qaida telah mengidentifikasi beberapa masalah yang melanda umat Islam saat ini sehingga keadaan umat Islam kritis dan hampir tak berdaya, diantaranya yaitu:

۩ Keadaan umat Islam sekarang tidak sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kehidupannya sangat jauh dan bahkan bertentangan dengan syari’at Islam.
۩ Pemerintahan negara- negara yang berpendudukan Islam tidak diatur dengan hukum Alloh tetapi dengan hukum kafir sekuler dan diatur oleh perpanjangan boneka kafir.
۩ Kekayaan negara-negara Islam telah dirampas oleh musuh Islam dan para munafiqin.
۩ Tidak (belum) ada yang berusaha menyelesaikan masalah umat.
۩ Adanya rekayasa untuk membuat umat Islam lemah dan terbelakang dari segi pendidikan, teknologi, budaya, kekayaan, dan seluruh segi kehidupan.
۩ Berbagai partai, ormas, dan jama’ah Islam yang ada telah gagal membuat perubahan.
۩ Arogansi musuh bertambah parah dan ketamakan mereka semakin menjadi-jadi

Setelah mereka (para pioner Al-Qaida) merumuskan masalah tersebut maka mereka menyimpulkan siapa yang menjadi dalang atau penyebab utama terjadinya kekacauan bahkan hingga menyebabkan kehancuran umat ini. Tidak lain adalah kaum Yahudi dan Nasrani Protestan Anglo Saxon (WASP-White Anglo Saxon Protestan). Hal ini mereka kaji dari penelusuran sejarah dan ayat-ayatAl-Qur’an.

Untuk melawan hegemoni dari persekutuan antara Yahudi dan WASP dengan menggunakan kekuatan militer. Kekuatan ini menurut mereka harus memiliki lembaga sendiri.

Lalu dibentuklah organisasi baru dengan nama Al-Jabhah Al-Islamiyyah li Muharobati Al-Yahudi wal Amirikan (FrontPerlawanan Islam Internasional Untuk Memerangi Yahudi dan Amerika).

Fokus pertama utama organisasi ini adalah mengumpulkan informasi tokoh-tokoh dan organisasi-organisasi yang sejalan dengan visi misi mereka.

Lalu mereka menjalin hubungan hingga membuat kamp-kamp pelatihan militer atau tadrib. Para pemuda dari berbagai penjuru dunia mulai berdatangan ke Afghanistan.

Tujuan tadrib waktu itu tidak hanya untuk menetap dan berjihad di Afghan tetapi setelah berlatih para mujahidin tersebut disebar ke penjuru dunia untuk menjalankan misi oganisasi tersebut.

Dari markas inilah muncul sebuah nama “Qoidatul Jihad Al-Mubarak“. Tujuan strategi Al-Qaida jelas yaitu mengembalikan Islam melalui penegakan Daulah Islam dan Khilafah Islamiyyah dengan Jihad.

Untuk itu para pemikir senior Al-Qaida mempelajai berbagai gerakan sejak dua abad silam. Mulai dari Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Nejd dan Hijaz, Sanusiyah di Libya, Mahdiyyah di Sudan hingga jihad Islam modern memerangi imperialis Barat.

Tidak hanya itu harokah-harokah seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Jama’ah Islamiyyah di India dan Pakistan, Jamaluddin Afghani beserta muridnya Muhammad Abduh pun mereka pelajari. Kajian ini tidak hanya secara teori saja tetapi langsung diaplikasikan lalu membandingkan kegagalan dan kesuksesannya, kurang dan lebihnya. Hal ini terkait dengan latar belakang Al-Qaida yang terdiri dari berbagai suku, kabilah, negara, harokah, dan jama’ah. Dan inilah yang memberikan kontribusi besar bagi Al-Qaida.

Dari penelusuran berbagai gerakan yang telah ada Al-Qaida mencatat berbagai faktor kegagalan yang pernah terjadi

Ada empat faktor penyebab kegagalan :

1. Masing-masing gerakan memiliki persepsi berbeda dalam mengidentifikasi masalah.Menyebabkan semua kemampuan yang dikerahkan tidak optimal untuk dapat mencapai tujuan.
2. Berbagai gerakan tidak memiliki perencanaan yang rinci dengan tujuan, sarana, dan metode yang jelas.
3. Berbagai gerakan belum berani maju memimpin umat menggantikan pemerintahan kafir (sekuler-imperialiskomunis-sosialis-DEMOCRACY).
4. Berbagai gerakan belum mampu mengoptimalkan sumber daya manusia dan alam yang ada.

Keempat faktor itu menghasilkan poin-poin gerakan seperti berikut :

• Mujahiddin pembela negara, tempat-tempat suci, dan umat Islam adalah pemimpin yang sah secara syari.

• Pemimpin-pemimpin negara yang ada (yang tidak mau berhukum dengan syari’at) adalah perampas kekuasaan yang bersekutu dengan pasukan kafir.

• Dunia Islam saat ini telah bertentangan dengan syari’at Islam. Hal ini terjadi karena umumnya mereka besandar pada hukum buatan manusia dan bepaling dari syari’at Alloh dan juga meninggalkan jihad. Penyebab Allah menurunkan adzab.

• Harus ada perencanaan yang rinci dan gamblang, tujuan, sarana, metode yang jelas serta tetap memperhatikan kondisi umat secara lokal maupun global.

• Perubahan manusia yang beradab harus dimulai dari perubahan pemikiran dan keyakinan.

• Dan jihad adalah jalan satu-satunya.

• Jihad akan selalu tumbuh berkembang dan subur dengan gerakan yang berdasar kajian yang teratur

Dari keseluruhan poin-poin tersebut maka Al-Qaida merencanakan strategi besar yang disusun secara bertahap dalam beberapa fase.

Dan inilah 7 fase menuju kemenangan dan kejayaan umat Islam dan penegakkan Daulah Islam hingga [insya Alloh] kekhilafahan
[minimal sebagai pengusung Khilafah Islamiyyah atau Ashabu Raayati Suud-Pasukan Panji Hitam] :

7 fase menuju kemenangan

1.Fase Penyadaran : Fase ini dimulai awal 2000 dan berakhir tahun 2003. Tujuannya adalah memaksa Amerika dan sekutunya la’natullah ‘alaihim keluar dari kandangnya agar mudah untuk dijangkau alias dihancurkan.

2.Fase Membuka Mata : Fase ini diencanakan berlangsung pada tahun 2003 hingga 2006. Tujuannya adalah membuat umat sadar akan kondisinya dan menguak kedok kejahatan kaum kafirin yang dikawal oleh Amerika dan semua sekutunya.

3.Fase Kebangkitan dan Berdiri : Fase ini dilaksanakan sekitar tahun 2007-2010. Tujuannya untuk menambah personil yang sipa terjun ke bebagai medan di seluruh dunia.

4.Fase Pemulihan Keadaan : Fase ini betujuan untuk menjatuhkan kekuasaan rezim-rezim tiran yang mencengkeram negara-negara Islam dengan melakukan kontak kuat secara langsung. Fase ini direncakan sekitar tahun 2010-2013.

5.Fase Memproklamasikan Negara : Pada fase ini memfokuskan untuk mendirikan Daulah Islam dengan menggabungkan berbagai organisasi jihad dunia dan Al-Qoida yang direncakan pada tahun 2013-2016.

6.Fase Konfrontasi Total : Perang besar-besaran antara dua kubu. Kubu Mukminin dan Kubu Kafirin wa Bathilin. Perang anatar yang Haq dan yang Bathil. Perang dari sleuruh segi dan meluas ke seluruh penjuru negeri. Dengan perencanaan yang akan tejadi pada tahun 2016.

7.Fase Kemenangan Mutlaq [insya Alloh] :
Dimulai dari Fase Konfrontasi Total yang diyakini oleh para konseptor Al-Qoida akan berjalan singkat 3 atau 9 tahun. Yaitu dari tahun 2016 hingga 2019 atau 2025.

Semoga Allah melindungi dan merahmati para mujahidin dan para ulama muwahiddin yang terus menyuarakan jihad dan berupaya menegakkan khilafah Islam, membongkar kebathilan system syaithon dari komunis hingga demokrasi. Sumber: buku Masterplan Al Qaeda 2020 terbitan Jazeera.
(http://muslimdaily.net)

Minggu, 02 Mei 2010

Kebodohan mereka saat ini

Barangkali masih ada orang yang bersikeras mengatakan,“Jangan samakan kami dengan kaum kafir Qurasiy. Sebab kami ini beragama Islam, kami cinta Islam, kami cinta Nabi, dan kami senantiasa meyakini Allah lah penguasa jagad raya ini, tidak sebagaimana mereka yang bodoh dan dungu itu!” Allahu akbar, hendaknya kita tidak terburu-buru menilai orang lain bodoh dan dungu sementara kita belum memahami keadaan mereka. Saudaraku, cermatilah firman Allah ta’ala,

قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89)

“Katakanlah; ‘Milik siapakah bumi beserta seluruh isinya, jika kalian mengetahui ?’ Maka niscaya mereka akan menjawab, ‘Milik Allah’. Katakanlah,’Lalu tidakkah kalian mengambil pelajaran ?’ Dan tanyakanlah; ‘Siapakah Rabb penguasa langit yang tujuh dan pemilik Arsy yang agung ?’ Niscaya mereka menjawab,’Semuanya adalah milik Allah’ Katakanlah,’Tidakkah kalian mau bertakwa’ Dan tanyakanlah,’Siapakah Dzat yang di tangannya berada kekuasaan atas segala sesuatu, Dia lah yang Maha melindungi dan tidak ada yang sanggup melindungi diri dari azab-Nya, jika kalian mengetahui ?’ Maka pastilah mereka menjawab, ‘Semuanya adalah kuasa Allah’ Katakanlah,’Lantas dari jalan manakah kalian ditipu?.’” (QS. Al-Mu’minuun: 84-89)
Nah, ayat-ayat di atas demikian gamblang menceritakan kepada kita tentang realita yang terjadi pada kaum musyrikin Quraisy dahulu. Meyakini tauhid rububiyah tanpa disertai dengan tauhid uluhiyah tidak ada artinya. Maka sungguh mengherankan apabila ternyata masih ada orang-orang yang mengaku Islam, rajin shalat, rajin puasa, rajin naik haji akan tetapi mereka justru berdoa kepada Husain, Badawi, Abdul Qadir Al-Jailani. Maka sebenarnya apa yang mereka lakukan itu sama dengan perilaku kaum musyrikin Quraisy yang berdoa kepada Laata, ‘Uzza dan Manat. Mereka pun sama-sama meyakini bahwa sosok yang mereka minta adalah sekedar pemberi syafaat dan perantara menuju Allah. Dan mereka juga sama-sama meyakini bahwa sosok yang mereka jadikan perantara itu bukanlah pencipta, penguasa jagad raya dan pemeliharanya. Sungguh persis kesyirikan hari ini dengan masa silam. Sebagian orang mungkin berkomentar, “Akan tetapi mereka ini ‘kan kaum muslimin” Syaikh Shalih Al-Fauzan menjawab,“Maka kalau dengan perilaku seperti itu mereka masih layak disebut muslim, lantas mengapa orang-orang kafir Quraisy tidak kita sebut sebagai muslim juga ?! Orang yang berpendapat semacam itu tidak memiliki pemahaman ilmu tauhid dan tidak punya ilmu sedikitpun, karena sesungguhnya dia sendiri tidak mengerti hakikat tauhid” (lihat Syarh Kitab Kasyfu Syubuhaat, Syaikh Shalih Al-Fauzan)

Kepada Para Hamba Thagut

Wahai kalian yang menjadi hamba Thagut ! Janganlah kamu mengira bahwa diri kamu masuk ke dalam golongan mereka yang menjadi ahli Allah. Kamu telah menghambakan diri kamu kepada selain kepada Alloh, sedangkan mereka menghambakan diri mereka kepada Allah SWT. Kamu menghendaki dunia, sedangkan mereka menghendaki akhirat. Kamu hanya melihat dunia ini saja, sedangkan mereka melihat Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Kesenanganmu terletak pada mahluk, sedangkan kesenangan mereka terletak pada dakwah dan jihad di jalan Allah. Hati kamu terikat kepada Dunia, tetapi hati mereka terikat kepada Allah Yang Maha Agung. Mereka telah mencapai tujuan hidup dan mendapatkan kesejahteraan, sedangkan kamu masih saja terbenam di dalam nafsu keduniaanmu.

Mereka terasing dari keramaian, dari nafsu keduniaan dan dari kehendak mereka sendiri. Sehingga dengan demikian, mereka dapat sampai ke hadlirat Illahi yang memberi mereka kekuatan untuk mencapai puncak wujud mereka, seperti menta’ati dan memuji Allah. Inilah karunia Illahi yang diberikan-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Mereka menjadikan keta’atan kepada Allah dan pujian terhadap-Nya sebagai kewajiban mereka. Mereka berpegang teguh kepada-Nya dengan pertolongan yang diberikan-Nya kepada mereka. Semua ini mereka lakukan tanpa mengalami kesukaran apa-apa. Maka jadilah ketaatan mereka itu sebagai nyawa dan santapan mereka.

Dakwah dan jihad menjadi berkat bagi mereka dan memberikan nikmat kepada mereka, seakan-akan dakwah dan jihad ini telah menjadi surga bagi mereka. Karena, Orang-orang ini membekali diri dengan kekuatan yang ada di bumi dan di langit, serta menyenangkan mereka yang telah mati dan masih hidup. Karena Tuhan mereka telah menjadikan mereka seperti pasak bumi (gunung) yang dijadikan-Nya ini. Oleh karena itu, mereka menjadi seperti gunung yang berdiri dengan megah dan agung. Janganlah kamu mengacau mereka dan jangan pula kamu menghalangi perjalanan mereka yang ibu-bapak dan sanak-saudara mereka tidak dapat menyelewengkan mereka dari tujuan mereka. Mereka adalah orang-orang terbaik yang dijadikan Allah di muka bumi ini. Keridhaan dan kesejahteraan dikaruniakan oleh Allah kepada mereka, selagi langit dan bumi masih ada. Sedangkan kalian benar-benar dalam kesesatan yang nyata, maka bertobatlah, tinggalkan Thagut dan bertakwalah kepada Alloh saja, maka kalian akan juga merasakan apa yang mereka rasakan….damai dalam naungan cinta dan kasih sayang Alloh.